Singing Hatsune Miku

Selasa, 24 Juli 2012

Stuktur dan Sifat Virus

Virus merupakan organisme subselular, karena ukurannya sangat kecil, atau memiliki ukuran ultra mikroskopik. Virus rata-rata mempunyai ukuran berkisar 10 nm-300 nm ( 1nm (nano meter) = 10-6 mm (mili meter)). Ukuran virus lebih kecil daripada bakteri yang terkecil. Oleh karena itu, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus yang terkecil memiliki diameter sekitar 20nm, lebih kecil daripada ukuran ribosom. Karena ukurannya sangat kecil, virus tidak dapat diamati menggunakan mikroskop cahaya. Virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

1.  Stuktur Virus

Stuktur tubuh virus hanya terdiri atas bahan inti asam nukleat, yaitu deoksiribonucleic acid (DNA), atau ribonucleic acid (RNA). Bahan tersebut terbungkus di dalam suatu lapisan pelindung yang tersusun atas molekul protein yang disebut kapsid. Setiap subunit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid dapat berbentuk batang (lebih tepatnya heliks), polyhedral, atau bentuk lebih kompleks. Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada bakteriofag atau fage.
Bakteriofag adalah virus yang menginfeksi bakteri, misalnya bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar manusia. Fage yang artinya perusak atau pemakan. Virus ini berbentuk huruf T. kapsidnya memiliki kepala yang menyulubungi DNA. Bagian yang melekat pada kepala adalah bagian ekor protein dengan serabutnya yang digunakan fage untuk menempel pada dinding sel bakteri.
Biasanya virus mengandung hanya salah satu asam nukleat saja, yaitu deoksiribonucleic acid (DNA) atau ribonucleic acid (RNA), dan tidak pernah memiliki kombinasi keduanya. Asam nukleat berfungsi sebagai bahan genetik atau gen yang berisi kode-kode pembawa sifat. Virus terkecil mungkin hanya memiliki 4 gen dan yang tersebar memiliki ratusan gen. Kumpulan dari virus gen disebut genom. Genom mungkin hanya terdiri atas DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal, bergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya. Berdasarkan inti yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA.

2. Sifat Virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang hanya dapat hidup pada sel organisme biologis. Setiap jenis virus hanya dapat menginfeksi dan parasit pada jenis sel tertentu. Jenis inag yang dapat diinfeksi oleh virus disebut kisaran inang.
Beberapa virus memiliki kisaran inang yang sangat sempit sehingga hanya dapat menginfeksi satu spesies saja, misalnya bakteriofag yang hanya menyerang bakteri. Pada kasus lain, beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas, sehingga dapat menginfeksi beberapa spesies mammalia, seperti anjing, rubah, kera, dan manusia.
Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada sel yang hidup (sel-sel pada embrio, sel-sel pada jaringan hewan, dan sel-sel pada jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus yang baru berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
Hal lain yang merupakan sifat dari virus adalah dapat mengkristalkan diri. Saat virus berada diluar sel hidup, virus mengkristalkan diri. Kristal virus tersebut tidak dapat dibiakkan pada media yang berisi nutrisi di dalam tabung reaksi atau cawan petri seperti bakteri. Namun saat kristal virus tersebut bertemu dengan sel hidup yang sesuai, virus tersebut akan hidup kembali.
Dengan demikian, virus tersebut hanya dapat bereproduksi dan melaksanakan aktivitas hidupnya didalam sel hidup atau didalam jaringan hidup inang yang diinfeksinya. Jika virus berada di luar sel inangnya maka virus tidak akan melakukan aktivitas hidupnya. Namun virus tersebut masih dapat menginfeksi sel.
Virus yang berada didalm sel akan mengontrol dan mengendalikan aktivitas sel inang yang diinfeksinya. Ahli biologi masih belum mengetahui bagaimana proses tersebut dapat terjadi mengingat virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki ribosom untuk membuat protein sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar